Akhir - akhir ini banyak perkembangan tentang burung kenari bukan saja diperbincangkan masalah suara, akan tetapi saai ini banyak juga dari beberapa kalangan mulai memberikan argument dan merujuk pada sosok kenari idola.
Perkembangan itu sendiri masih dalam taraf transisi dimana saat ini masih terdapat perdebatan mengenai nama silsilah, boleh jadi pendapat pasar memberikan nama sendiri untuk kepentingan bisnisnya.
Ambil contoh bahasa F1 identik dengan keturungan jenis Yorkshire padahal F sendiri artinya Filial atau keturunan, sedang yang ditemukan banyak F1 jenis lain yang berukuran lebih kecil, dalam mensiasati perkembangan hanya bisa disarankan bahwa karena banyaknya jenis persilangan maka kenali juga jenis apa yang dikehendaki.
Juga faktor postur sangat jadi penentu dalam tahap awal memilih, baru kemudian ke karakter dan suara, banyak pemesanan secara kontak telpon ataupun media internet memberikan dampak kemudahan tetapi sekaligus juga memberikan efek riskan jikalau tidak disertai visualnya.
Inti dari persoalan yang terangkat ini pada penentuan postur sebagai tolok ukur pertama kali, sehingga alangkah baiknya jika dalam menentukan pilihan dapat secara langsung melihat cocok apa tidaknya, hal ini disebabkan jika hanya berdasarkan nama saja tidaklah menjamin kualitas apalagi untuk jenis Filial ataupun persilangan lainnya.
Lain halnya pada saat memilih kenari untuk dilombakan, referensi pemilik menjadi faktor dominan dimana segi perawatan dan setting lomba seharusnya diikuti dahulu, atau paling tidak dalam taraf peralihan, segi postur memang kadang dijadikan pilihan kedua sedang prioritasnya adalah kualitas nyata yang ada disertai silsilah keturunan.
Dalam hal ini faktor kepercayaan memegang peran penting, konsumen harus lebih sensitif dalam memilih. ini berkaitan dengan faktor usia, kondisi, sampai jam terbang kenari itu berperan dalam lomba, sertifikat atau piagam lomba juga kadang dijadikan nilai tambah, juga masalah ring ( jika ada ) turut pula memberikan andil.
Selanjutnya terserah pada penilaian masing masing, bahwa ukuran kepuasan kadang tidak bisa dinilai dengan uang, bahkan uang bukan segalanya di dunia hobby, tetapi kita tidak bijaksana jika bisa menilai tetapi tidak bisa mengendalikan diri.
Sumber >> http://www.laropstars.com